Jemaah haji khusus



Jemaah haji bertawaf di Masjidil dengan memakai payung pelindung panas akibat cuaca yang sangat panas di Makkah, Rabu (31/7/2019). Jemaah haji diimbau simpan energi jelang fase puncak haji.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Muhammad Husain Sanusi Dari Makkah
TRIBUNNEWS.COM, MAKKAH - Syafrizal Rahman, menunaikan rukun Islam kelima yakni haji lewat jalur khusus atau haji plus. Dia berangkat bersama Siar Haramaian Tour Travel.
Berangkat haji seperti Rahman beda dengan haji reguler pada umumnya.
Dia masuk dalam layanan Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK).
Fasilitas dan layanannya pun berbeda dengan haji reguler pada umumnya.
“Alhamdulillah perjalanan kami dengan PIHK ini berjalan sangat lancar, kami dapat menjalankan ibadah sesuai dengan yang kami harapkan. Setiap hari dilakukan bimbingan yang memperdalam pengetahuan kami tentang ibadah haji dan alhamdulillah sejauh ini dari sisi penempatan, makanan, sisi kesempatan ibadah, bimbingan ibadah sangat baik,” kata Rahman. 
Rahman menjelaskan masa tunggu haji khusus memakan waktu 5 tahun.
Dan untuk biaya yang dibayar berbeda-beda fluktuatif setiap PIHK berkisar antara 12-13 ribu USD atau sekitar kurang lebih Rp 200 juta.
“Saya daftar 2014 berangkat 2019 artinya sudah 5 tahun. Pertimbangan pakai ONH plus pastinya karena waktu. Saya aslinya walau berangkat dari Medan, aslinya saya orang Aceh. saya mendaftar reguler di Aceh masa antrinya 20 tahun, nah mumpung badan masih sehat ada rejeki saya berusaha juga mencari waktu yg lebih cepet dengan haji plus ini,” ujar Rahman.
Rahman mengaku mendapatkan fasilitas hotel bintang 5 yang dekat dengan Masjidil Haram.
“Alhamdulillah kita dapat hotel lumayan bagus, berbintang lima, jaraknya 200 meter dari Masjidil Haram, lewat pintu belakang hotel sudah masuk pekarangan Masjidil Haram. Insya Allah teman-teman salat 5 waktunya full di Masjidil Haram,” ujar Rahman.
Rahman berangkat haji bersama Siar Haramain Travel dengan memilih paket program haji khusus 25 hari.
9 hari di Makkah menginap di Hotel Hilton Suites 200 meter dari Masjidil Haram.
4 hari di apartemen transit, 4 hari di madinah di hotel di depan Masjid Nabawi.
Suasana jemaah haji Indonesia menunggu bus sholawat untuk salat di Masjidil Haram, Jumat (26/7/2019). Cuaca panas di Makkah tak menyurutkan semangat jemaah haji Indonesia untuk salat Jumat di Masjidil Haram. (Tribunnews/Bahauddin/MCH2019)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Permudah Masyarakat Bayar Pajak, Tokopedia Bantu Tingkatkan Penerimaan Negara

Burung Hud, Gagak dan Ababil.